Mimpi Jadi Kenyataan: UK Trip


Disuatu siang yang adem-adem ayem alias agak mendung. Saya, Athalia (almost 1 years old), dan Dr. Nia Kurniasih (yang kebetulan adalah Dosen ITB dan juga Kakak Ipar) berada di Bandara terminal 2 E kalau tidak salah ingat, siap-siap menaiki Turkish Airlines. Deg-deg an rasanya karena baru pertama kali bepergian jauh dengan si Kecil Atha. Perjalanan ini alhamdulillah di sponsori oleh Suami tercinta yang saat itu sedang studi di Glasgow University. Tidak pernah terbayang dalam pikiran akan bisa pergi ke Inggris yang kata orang-orang adalah negara impian dengan lahannya yang masih sangat natural Dan juga jadi bisa ketemu ama empunya bahasa Inggris (pasti keren banget dalam pikiran saya).

Perjalanan kami Jakarta, trasit 4 jam di Turki lalu lanjut ke Eddinburg. Perjalanan saat itu sangat menantang betapa tidak Atha super duper lengket dengan Mamahnya (baca: saya). lalu sedang diare pula, karena kesalahan kecil yang saya lakukan (makan french fries ala MCdonald) yang kurang cocok buat Atha. Ditambah lagi pada saat check in ntah karena kepintaran Operator Turkish Airline saat itu hingga saya dan Dr. Nia Kurniasih (Baca: Te Nia) pada saat itu terpisah. Saya dan Atha di sayap kiri sedangkan Te Nia disayap kanan kami beda cukup jauh. Miris dan Lelah.

Namun ditengah kelelahan itu sampai pula kami di Eddinburg dan dijemput oleh Suami, Papa serta Adik tercinta. Bakalan seru nih bisa jalan-jalan di UK. Setelah beranjak dari Bandara Eddinburg saat itu kami langsung naik Bus ke Glasgow, ini adalah hari untuk beristirahat dan menghilangkan Jet Lag setelah belasan jam di perjalanan. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan yang seru dan penuh dengan kangen-kangenan sampailah kami di Terminal Glasgow (Lupa Namanya) tapi dekat dengan stasiun juga. Setelah itu kami naik taksi (bukan pakai armada taksi resmi) tapi jangan salah ini juga legal loh. Intinya hari itu sampai juga dengan selamat di Apartemen Suami dideket Glasgow University.

Perjalanan ini hanya berlangsung 2 minggu. Glaasgow- Liverpool – Manchester-London-Lock Lomond-Oban- High Land- Oxford- Eddinburg.

Banyak sukanya tapi juga ga sedikit dukanya.. mulai dari perjalanan dengan bus 2 tingkat, mengunjungi tempat-tempat wisata-makan-makanan asing (ada yang enak ada yang nggak, tapi yang pasti mahalnya), naik kereta subway, berdingin-dinginan dan akhirnya memakai winter coat (suhu 5-11 derajat) saat itu, merayakan Ultah Atha disebuah Restoran India di Glasgow, Berbelanja di Buchanan Street, Makan Sushi yang kalau dikonversi ke Indonesia bisa makan ampe kenyang mampus, Naik London Eye, Masuk ke Gereja tempat Raja Inggris Nikah, mengunjungi stadion ternama (yang menurut saya biasa aja, maaf saya bukan bola mania).

Dukanya mulai dari Atha yang tidak mengenali papahnya, tidak mau makan, diare, susah mandi, ke dapur dll karena Atha maunya ikut terus, jalan kemana-mana dengan menggembol 10kg Anak bundar yang maunya cuma digendong ama Mamahnya, sampai dengan harus berpisah dihari terakhir di UK dengan Papa nya Atha.

Alhamdulillah semua pengalaman itu buat saya pengen lagi kesana. Well, dengan ga ada drama mencreeett all the time, atau nempel kayak cicak digendongan.

 

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *