Hari ini tepat tanggal 26 Desember merupakan 5 bulan umur Baby Cimoy dan jg 5 bulan sudah saya memberikan ASI. Tidak terasa sudah 5 bulan jg hidup sebagai mom with 2 kids dengan perjuangan yg ga bs dijelaskan dgn kata2.

Saya jd teringat curhatan beberapa teman seperjuangan. Teman pertama memiliki anak berumur 2 tahun dan seumur itu pula mengasuh dan membesarkan anak sndiri karena suami (menurut pengakuan) tidak suka dengan anak kecil shg memutuskan hanya akan menafkahi secara materi saja shg urusan tetek bengek jatuh ke sang istri mulai dr mengurusi domestik si anak hingga hal hal lain diluar itu. Ternyata materi jg tdk cukup memberikan rasa bahagia.

Teman kedua memiliki anak berumur 7 tahun dan 11 tahun. Dan curhatannya kali ini adalah suami sibuk dgn kerjaan mulai dr anak kecil hingga beranjak dewasa. Hanya berinteraksi dgn anak2 ketika sabtu dan minggu itupun jika tfk terpotong kesibukan kerja. Sehingga akhirnya urusan perbaiki pompa, rumah bocor dll menjadi tanggung jawab sang istri. Semua dilakukan agar anak2 nya merasa nyaman dirumah dan tdk kekurangan suatu apapun.

Teman ketiga sedang hamil trimester terakhir. Dan curhatannya kali ini adalah suami yg cuek shg tdk memperhatikan kebutuhan sang istri yg saat ini sdg berbadan dua. Sehingga sering kali urusan ngidam dihandle sndiri. Teman saya ini termasuk wanita yg sangat mandiri bahkan sering kali pergi kontrol ke dokter sendiri hanya utk memastikan tumbuh kembang anaknya sesuai.

Dari 3 kasus tadi saya menarik sebuah kesimpulan bahwa wanita yg berstatus sebagai IBU bisa melakukan banyak hal demi anak anaknya, bisa menjadi tukang pompa, bisa menjadi supir, bisa menjadi jin yg bs mengabulkan apa saja yg anaknya butuhkan. Walaupun dibalik itu tidak ada yg tau apa yg dialami oleh Ibu setiap harinya, apakah makan teratur, apakah tidur cukup, apakah bisa membeli baju baru, atau apakah ada yg memperhatikannya atau tidak.

Untuk anaknya Ibu bisa menjadi wonder woman. Itulah yang saya rasakan skarang. Saat memiliki anak kita (sebagai ibu) bukan hanya HARUS BISA tapi PASTI BISA. Saya mengalami sendiri mulai dr belajar nyetir (hamil anak 1), jd mandor bangunan, masak ala chef, atau jd dokter dadakan. Bahkan sekarang mulai menjadi setengah Bapak Rumah Tangga..

Intinya apapun kondisi yg kita alami yakinlah semua demi kebaikan anak kita semua demi membesarkan dan memberikan yg terbaik utk anak kita. Sehingga jika ibu2 diluar sana mengalami situasi tidak menyenangkan, tidak membahagiakan. Satu saran saya lihat dan pandangi anak anda, lihat senyum diwajahnya insyaallah apapun kondisi yg sdg ibu alami semua akan mudah dihadapi. Dan percayalah bahwa kita semua adalah IBU terbaik di dunia.